Ayu Mandasari NPM 211105050061.

Latar belakang penelitian ini yaitu rendahnya kemampuan berpikir kritis
siswa kelas 5, yang disebabkan karena guru tidak selalu menggunakan model
dalam pembelajaran, sehingga siswa cenderung pasif dan hanya mendengarkan
penjelasan dari guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan
berpikir kritis siswa kelas 5 pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebelum
dan sesudah penerapan pembelajaran berbasis proyek, mendeskripsikan
implementasi pembelajaran IPA berbasis proyek di kelas 5, serta mengidentifikasi
faktor penghambat dan pendukung dalam proses pembelajaran tersebut. Metode
penelitian yang digunakan adalah mixed methods dengan desain sequential
explanatory, yaitu pengumpulan dan analisis data kuantitatif diikuti oleh data
kualitatif untuk memperkuat hasil penelitian. Sampel dalam penelitian ini
berjumlah 60 siswa yang terbagi menjadi kelas kontrol sebanyak 30 siswa, dan
kelas eksperimen sebanyak 30 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
rata-rata pretest kelas eksperimen adalah 73,70, sementara kelas kontrol adalah
58,07. Setelah perlakuan, yaitu penerapan pembelajaran berbasis proyek pada kelas
eksperimen, nilai rata-rata posttest kelas eksperimen meningkat secara signifikan
menjadi 84,10, sedangkan nilai rata-rata posttest kelas kontrol yang tidak diberi
perlakuan khusus, meningkat menjadi 67,83. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penerapan pembelajaran IPA berbasis proyek memberikan pengaruh dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Selain itu, hasil penelitian
menunjukkan bahwa faktor penghambat pembelajaran berbasis proyek yaitu
keterbatasan waktu, keterbatasan sumber daya, keterbatasan pengetahuan dan
keterampilan guru, serta resistensi siswa. Sedangkan faktor pendukungnya yaitu
ketersediaan sumber daya, seperti ruang kelas dan beberapa alat peraga,
keterlibatan guru, serta kolaborasi antara guru dan siswa.
Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kritis, Pembelajaran Berbasis Proyek, Mixed Methods