ABSTRAK
Bantalan (bearing) merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang
memegang peranan cukup penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk
menumpu sebuah poros agar poros dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang
berlebihan, dan kontruksi pemesinan banyak sekali ditemukan komponen
komponen yang berputar dan mekanisme yang menyebankan momen-momen
disekitar batang atau poros, putaran sangat berpengaruh terhadap getaran
dikarnakan semakin besar nilai putaran maka sudut kontak dari poros tersebut
akan semakin besar yang berdampak besarnya nilai getaran. Penelitian di lakukan
untuk mengetahui nilai getaran pada alat uji putaran kritis untuk mengetahui
sejauh mana suatu poros yang berputar dengan kecepatan tertentu poros tersebut
mengalami terjadinya putaran. Pengujian ini dengan menggunakan alat uji
putaran kritis pada satu batang besi karbon dengan ukuran diameter D = 25.4 mm
dengan L = 1000 mm dengan menggunakan kopling. Dari percobaan dengan
putaran sebesar 200 sampai 1000 rpm, percobaan pertama dengan rpm 1000
mendapatkan hasil dari sumbu vertikal didapat 9.5 mm/s dengan bearing baru
pengujian di lakunan dengan menggunakan 5 variasi yaitu bearing baru, abrasi,
korosi, tanpa pelumasan, kopling yang tidak lurus. Percobaan kedua dengan
menggunakan bearing abrasi putaran sebesar 1000 rpm mendapatkan hasil dari
sumbu vertikal didapat 7 mm/s percobaan ketiga dengan menggunakan bearing
korosi dengan putaran 1000 rpm mendapatkan hasil dari sumbu vertikal 3.4 mm/s
percobaan keempat dengan menggunakan bearing tanpa pelumasan dengan rpm
1000 mendapatkan hasil dari sumbu vertikal 9.6 mm/s putaran kelima dengan
menggunakan kopling yang tidak lurus mendapatkan hasil 14.1 mm/s. Semangkin
besar nilai putarannya mengakibatkan sudut puntiran semangkin besar sehingga
berdampak pada semangkin besar nilai getaran pada bearing.
Kata Kunci : Ball bearing, Karakteristik getaran, Penyebab kerusakan bearing.