PERENCANAAN MANAJEMEN OPERASIONAL WADUK CAKUNG
TIMUR DI WILAYAH CAKUNG JAKARTA TIMUR Prinsip kerja suatu
waduk dalam pengendalian banjir adalah meredam aliran yang masuk (inflow) dari
daerah tangkapan air untuk ditampung sementara ke dalam waduk dan selanjutnya
dikeluarkan dengan debit yang terkendali. Sehingga resiko banjir di hilir waduk
dapat diminimalisir. Banjir genangan sering terjadi di daerah Cakung Jakarta Timur
tepatnya di Kawasan RW 06 Cakung Timur, Jalan cempaka IV, dan Jalan Rorotan
karena kurang optimalnya kinerja waduk sebagai bangunan pengendali banjir.
Penelusuran banjir diperlukan untuk mengetahui prakiraan banjir yang terjadi
akibat hujan dan besarnya debit maksimum menggunakan metode Hidrograf Satuan
Sintetik Nakayasu (HSS Nakayasu). Hasil Analisa intensitas curah hujan rancangan
dengan periode ulang 5 dan 10 tahun adalah 157,03 mm dan 191,64 mm. Volume
tampungan waduk Cakung Timur saat ini adalah 42161,9 m3 sedangkan debit yang
dihasilkan dari metode Nakayasu pada jam puncak sebesar 16,02 m3/det dan 11,13
m3/det untuk kala ulang 5 tahun, sedangkan kala ulang 10 tahun sebesar 19,55
m3/det dan 13,58 m3/det . Yang artinya perlu adanya pengaturan debit yang masuk
pada inlet sebesar 8,01 m3/jam dan 2,78 m3/jam untuk kala ulang 5 tahun, 4,89
m3/jam dan 3,39 m3/jam untuk kala ulang 10 tahun.
Kata kunci: Waduk, penelusuran banjir, hidrograf satuan sintetik nakayasu