Budi Kurnia Hermawan
131205151672
Ruang terbuka hijau kota merupakan pertemuan antara sistem alam dan manusia pada wilayah perkotaan. Saat ini proporsinya semakin berkurang seiring peningkatan populasi dan kepadatan penduduk, sehingga mengakibatkan terganggunya keseimbangan antara
kedua sistem tersebut. Untuk memperbaikinya serta meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan secara umum, ruang terbuka hijau kota perlu dikembalikan dalam bentuk sistem agar dapat berperan optimal. Pembentukan sistem ruang terbuka hijau merupakan respon terhadap kebutuhan ruang terbuka hijau pada suatu wilayah perkotaan. Kebutuhan ini secara ideal harus mengintegrasikan aspek ekologis, sosial, dan
ekonomi dari wilayah tersebut. Tulisan ini membahas pengembangan kawasan
ruang terbuka hijau kota dengan lokasi studi pada kawasan perkotaant Cibinong,
Kabupaten Bogor. Dalam kasus ini, penulis membandingkan antara luas wilayah
dengan luas sebaran potensi ruang terbuka hijau. Dari perhitungan ini diperoleh
indeks ratio tertinggi terdapat di Kelurahan Pondokrajeg dengan nilai ideks ratio
sebesar 24,3%, sedangkan wilayah dengan RTH terluas terdapat di kelurahan
Ciriung sebesar 18,9?ri luas wilayah. Temuan dari pembahasan menunjukkan
bahwa proporsi ruang terbuka hijau kota pada suatu kawasan mungkin berbeda
dengan kawasan lainnya walaupun berada dalam satu wilayah perkotaan.
Kata kunci: Digitasi Onscreen, Informasi Spasial, Model Pengembangan,
Perencanaan Kota, RTH Kawasan