Nur Rohma Umaysaroh
151105151016
Sebagai salah satu upaya dalam menjamin mutu pelayanan kefarmasian harus
dilakukan pengendalian persediaan farmasi yang tepat. Salah satunya yaitu
mencegah atau meminimalisir terjadinya kekosongan persediaan farmasi yang
dibutuhkan. Permasalahan yang terjadi di Apotek Tunggilis antara lain
ketidaktelitian petugas dalam pengecekan stok obat, terlambatnya petugas dalam
melakukan pemesanan obat ke distributor, perencanaan pengadaan yang tidak
akurat sehingga terjadi kondisi dimana persediaan lebih kecil atau lebih besar dari
kebutuhan. Proses pemesanan obat yang dilakukan secara konvensional akan
memakan banyak waktu dan tenaga. Tidak jarang Surat Pesanan (SP) yang sudah
dibuat hilang sehingga harus dilakukan pengecekan ulang dan pembuatan SP ulang
sehingga dibutuhkan Sistem Informasi yang dapat memberikan informasi sesuai
dengan barang yang dibutuhkan dan kapan waktu yang tepat agar apotek dapat
melakukan pemesanan obat kembali. Salah satu sistem yang efektif adalah sistem
rekomendasi. Dalam merekomendasikan pemesanan obat otomatis di olah dengan
bantuan metode Reorder Point (ROP) sebagai bentuk kemudahan dalam melakukan
perhitungan mengenai ketepatan waktu dalam melakukan pemesanan obat untuk
menjaga kesediaan obat di Apotek Tunggilis. Pengembangan sistem pada penelitian
ini mengacu pada metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan model
waterfall. Tahapan pada penelitian ini dimulai dari pengumpulan data, analisis,
perancangan, implementasi dan pengujian sistem. Hasil penelitian ini berdasarkan
pengujian sistem yang telah dilakukan dengan metode Black Box dapat disimpulkan
bahwa sistem ini dapat digunakan dan dapat mempermudah user dalam melakukan
pengelolaan ketersediaan obat.
Kata Kunci: Apotek, Pemesanan Obat, Reorder Point (ROP), Sistem
Rekomendasi, Web