Back


Detail Data

Fakultas FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS
Program Studi TEKNIK ELEKTRO
Judul PENERAPAN PENGASUTAN ROTOR JENIS CAIRAN PADA MOTOR PEMUTAR MILL 5600 kW 995 RPM
Tahun 2015
Tanggal Input 03 Jul 2025, 11.15



Abstak

Wahyudin. 125141849.PENERAPAN PENGASUTAN ROTOR JENIS
CAIRAN PADA MOTOR PEMUTAR MILL 5600 kW 995 RPM. Dibimbing
oleh Deni Hendarto, S.T., M.Si.
Kelemahan dari motor asinkron jenis rotor belitan adalah arus mula jalan
yang besar (MHD Sulaiman dan magarisawa 1995). Untuk mengatur arus mula
yang besar, maka pada rangkaian sekunder (rotor) digunakan suatu resistan
awal. Arus induksi pada rotor disalurkan ke resistan melalui sikat-sikat karbon
yang menempel pada cincin geser (Soeparno dan Soepatah 1979). Permasalahan
yang timbul pada motor asinkron jenis rotor belitan, khususnya pada motor
pemutar mill di unit Raw mill Plant 8 adalah kenaikan temperatur rotor diatas
nilai normal. Sehingga menimbulkan kerusakan pada slip ring dan sikat karbon.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan analisis terhadap arus dan
temperatur rotor motor pemutar mill tersebut. Motor pemutar mill di unit raw
mill plant 8 menggunakan pengasut arus rotor jenis cairan. Pada saat motor
mulai beroperasi arus pada rangkaian rotor akan disalurkan ke sistem pengasut,
sehingga akan mengalami suatu pembesaran hambatan oleh media pengasut,
proses ini berlangsung selama beberapa saat. Sampai rangkaian elektrode pada
pengasut terhubung singkat. Motor akan berjalan normal setelah proses
pengasutan selesai.Dalam penelitian telah diterapkan pengasut rotor
menggunakan jenis cairan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap temperatur
rotor dan arus mula operasi dari motor pemutar mill di unit raw mill plant 8
yang akan menjadi parameter dalam menentukan kinerja motor pemutar mill
tersebut. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa dengan penggunaan
sistem pengasut rotor jenis cairan, maka diperoleh arus mula jalan 1,5 kali dari
arus nominal motor. 2) Jumlah sodium carbonat dalam larutan sistem pengasut
jenis cairan dapat mempengaruhi temperatur rotor secara langsung dan
temperatur stator sacara tidak langsung. 3) Jumlah sodium carbonat sebesar 6?lam larutan sistem pengasut akan diperoleh temperatur rotor dan stator
normal. Dengan demikian dapat di tentukan bahwa kinerja motor dalam keadaan
baik. Sehingga penggunaan sistem pengasut rotor dengan jumlah sodium
carbonat tertentu dapat mempengaruhi kinerja motor.
Kata kunci: motor, pengasutan cair, pemutar mill, rpm


Preview