Abstak
SHOFIYAH MAZIED
Perubahan pola makan remaja saat ini cenderung dipengaruhi oleh gaya hidup cepat
dan praktis, yang sering mengabaikan prinsip makan sehat terutama dengan
konsumsi gula, garam dan lemak berlebih. Di Jawa Barat, prevalensi gizi kurus dan
obesitas pada penduduk usia >18 tahun masing-masing adalah 9,2?n 23,0%.
Pada usia 20-24 tahun memiliki prevalensi status gizi kurus sebesar 15,8?n berat
badan lebih sebesar 8,4%, sedangkan data prevalensi di UIKA Bogor status gizi
kurang sebesar 41,7?n gizi normal sebesar 47%. Sementara itu, responden
dewasa (11,8%) memiliki prevalensi status gizi kurang sebesar 4,7?n gizi
normal/baik sebesar 7,1%. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui hubungan
perilaku konsumsi gula garam dan lemak dengan status gizi. Metode penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling yang
dimana jumlah responden sebanyak 364 responden. Penelitian ini menggunakan uji
Spearman Rank untuk mengetahui hubungan dari masing-masing variabel dengan
status gizi. Uji tersebut digunakan karena data tidak berdistribusi normal. Hasil dan
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara pengetahuan dan sikap konsumsi GGL dengan status gizi, ditandai
dengan masing-masing p-value 0,052 dan 0,135, sedangkan untuk tindakan
konsumsi GGL terdapat hubungan yang signifikan ditandai dengan p-value 0,042.
Saran perlu adanya pemberian informasi yang jelas dan terukur mengenai dampak
konsumsi GGL terhadap kesehatan, seperti program penyuluhan dan pemeriksaan
berkala yang melibatkan mahasiswa serta adanya diskusi interaktif sehingga dapat
meningkatkan kesadaran.
Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Status Gizi
Bahan Bacaan: 11 Buku, 61 Jurnal, 2 skripsi, tahun 2016-2024