Abstak
ABSTRAK
PEMANFAATAN GABUNGAN CITRA SATELIT OPTIK DAN SAR
DALAM MENGANALISIS POTENSI DAERAH RAWAN LONGSOR
BERBASIS WEBGIS (STUDI KASUS: KECAMATAN SUKARESMI
KABUPATEN CIANJUR )
Tanah longsor merupakan proses alam yang banyak terjadi di hampir seluruh
belahan bumi dan bencana yang ditimbulkannya disebabkan oleh dinamika
kehidupan manusia seperti pembangunan yang berlebihan sehingga menyebabkan
kerusakan lingkungan atau kerugian besar. Untuk dapat memantau dan mengamati
fenomena tanah longsor di suatu kawasan diperlukan adanya suatu identifikasi
dan pemetaan daerah rawan tanah longsor yang mampu memberikan gambaran
kondisi kawasan yang ada berdasarkan faktor-faktor penyebab terjadinya tanah
longsor dengan memanfaatkan gabungan citra satelit optik dan SAR. Penentuan
kerawanan tanah longsor dilakukan berdasarkan delapan parameter yaitu curah
hujan, perubahan lahan, geologi, jenis tanah, kemiringan lereng, arah lereng,
kelengkungan profil dan kelengkungan planfom. Masing-masing parameter
tersebut dilakukan pemberian skor yang mempunyai pengaruh terhadap terjadinya
tanah longsor. Kedelapan parameter tersebut di overlay dan dilakukan perhitungan
skor kumulatif dengan menggunakan standar perhitungan statistik, sehingga
didapatkan peta sebaran daerah rawan longsor. Daerah rawan longsor didaerah
penelitian terbagi menjadi tiga kelas yaitu daerah kurang rawan longsor, daerah
rawan longsor sedang (1939,61 Ha), dan daerah rawan longsor tinggi (481,41 Ha).
Hasil akhir setelah analisis semua data citra dapat memberikan informasi
informasi spasial, sehingga dapat diimplementasikan dalam sebuah sistem
informasi berbasis spasial/WebGIS.
Kata Kunci: Tanah Longsor, Parameter, Citra Optik, Citra SAR, WebGIS.