Abstak
Iis Khaerunnisa Fitriani, NPM 181105010319, “Implementasi kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan akhlak peserta didik di MTs
Muhammadiyah Ciasmara”. Pendidikan Agama Islam. Fakultas Agama Islam.
Universitas Ibn Khaldun Bogor. 2022. Skripsi.
Latar belakang dalam penelitian ini adalah terkait keterbatasan belajar
formal yang belum mencakup keterampilan-keterampilan penguasaan keagamaan
terhadap lingkungan sekitar dikarenakan kegiatan belajar mengajar mengalami
keterbatasan dalam setiap minggunya sehingga dibentuk kegiatan ekstrakurikuler
keagamaan sebagai penambah ilmu pengetahuan keagamaan diluar kegiatan belajar
mengajar. Dengan demikian kegiatan ekstrakurikuler keagamaan diharapkan dapat
memudahkan dalam proses pembentukan akhlak peserta didik. Tujuan penelitian
ini guna untuk mengetahui implementasi kegiatan ekstrakurikuler keagamaan
dalam pembentukan akhlak peserta didik, metode yang digunakan dalam
pelaksanannya, faktor keberhasilan dan penghambat, serta solusi mengatasi
hambatan dalam pelaksanannya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
lapangan (field research). Temuan dari penelitian ini adalah Pertama, bahwa
kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dibagi menjadi dua jenis kegiatan
ekstrakurikuler wajib diikuti oleh peserta didik yaitu kegiatan tahfidz al-Qur’an dan
muhadharah. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dilakukan secara
rutin. Tahfidz al-Qur’an dilakukan setiap hari setelah dilaksanakan proses kegiatan
belajar mengajar sedangkan untuk kegiatan muhadharah dilakukan setiap 2 minggu
1 kali setiap hari jum’at pada pukul 07.00-08.00 sebelum dilaksanakan kegiatan
proses belajar mengajar dan hari sabtu pada pukul 07.30-11.30. Kedua, Metode
pelaksanaannya menggunakan metode nasihat, pendekatan, pembiasaan, dan
penilaian. Ketiga, Faktor keberhasilan dalam pelaksanaannya yaitu pemberian
nasihat, adanya minat peserta didik, dukungan orang tua, fasilitas memadai,
pembeda antara madrasah dengan sekolah umum, kurangnya kemampuan peserta
didik, dan tantangan zaman serta faktor penghambat dalam pelaksanannya yaitu
faktor lingkungan, kesadaran orang tua, kesulitan menghafal, gadget, faktor
ekonomi orangtua, tugas tambahan sekolah, dan tugas pesantren. Kemudian tolak
ukur keberhasilan dilihat dari keantusiasan peserta didik, perilaku peserta didik, dan
penampilan peserta didik. Keempat, Solusi mengatasi hambatan dalam
pelaksanaannya yaitu koordinasi antara guru pembimbing dengan seluruh pihak
sekolah, memberikan teguran, pemberian nasihat, pemberian hadiah, mengadakan
pertemuan dengan orang tua, dan mengadakan bimbingan khusus bagi peserta didik
yang kesulitan menghafal.
Kata kunci: ekstrakurikuler keagamaan, akhlak, peserta didik