FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
Skripsi, April 2017
ABSTRAK
GAMBARAN SARANA PROTEKSI AKTIF DAN SARANA PENYELAMAT JIWA
DI GEDUNG H.E.M KAHFIE FAKULTAS EKONOMI DAN FAKULTAS ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR TAHUN 2017
MUHAMAD ALVIANSYAH
xxiii + 145 halaman + 49 tabel + 20 gambar + 9 lampiran
Kebakaran adalah suatu hal yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan
penderitaan dan malapetaka. Kebakaran dapat mengakibatkan banyak kerugian
seperti korban jiwa, kerugian material, hilangnya lapangan kerja dan kerugian lain
yang tidak langsung. Ada beberapa hal yang bisa berpotensi menimbulkan
kebakaran, yaitu adanya korsleting listrik, adanya peralatan dapur, dan kelalaian
manusia. Kasus kebakaran terjadi di beberapa Universitas antara lain Universitas
Indonesia Fakultas Teknik pada Tahun 2001 dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Tahun 2014, Universitas Riau Tahun 2010, STIE Perbanas tahun 2006.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu
membandingkan dengan Permen PU No.26/PRT/M/2008, SNI (Standar Nasional
Indonesia) dan standart internasional yaitu NFPA (1995). Penelitian ini
menggunakan data primer dengan instrument observasi lapangan dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan, tingkat pemenuhan sarana
proteksi aktif secara keseluruhan di Gedung H.E.M Kahfie UIKA Bogor adalah
sebesar 3,12% (kurang), artinya sarana terpasang tapi sebagian elemen tidak
memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kemudian hasil
penilaian pada tingkat pemenuhan sarana penyelamat jiwa secara keseluruhan di
Gedung H.E.M Kahfie UIKA Bogor adalah sebesar 20,38% (kurang), artinya
sarana terpasang tapi sebagian elemen tidak memenuhi persyaratan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Kesimpulan akhir dari penelitian ini adalah sarana proteksi aktif dan sarana
penyelamat jiwa di Gedung H.E.M Kahfie UIKA Bogor dikategorikan masih
kurang karena masih ada beberapa sarana belum terpasang dan belum terpenuhi
semuanya sesuai dengan peraturan yang diacu sebagai standar. Saran yang dapat
diberikan adalah pihak universitas maupun fakultas sebaiknya segera menyediakan
sarana proteksi aktif dan sarana penyelamat jiwa yang belum memenuhi
persyaratan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu pemeliharaan
perlu dilakukan secara berkala agar sistem proteksi aktif dan penyelamat jiwa yang
sudah terpasang selalu dalam keadaan baik dan siap digunakan setiap saat.
Kata Kunci
: Tingkat Pemenuhan, Sistem Proteksi Aktif, Penyelamat Jiwa
Bahan Bacaan : 2 buku, 6 skripsi, 10 jurnal, 1981 – 2016
x
FACULTY OF HEALTH SCIENCES UNIVERSITY IBN KHALDUN BOGOR
PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAM
SKRIPSI, APRIL 2017
ABSTRACT
DESCRIPTION OF ACTIVE PROTECTION FACILITY AND LIFE SAVING FACILITY
AT H.E.M KAHFIE THE FACULTY OF ECONOMY AND FACULTY OF HEALTH
SCIENCES UNIVERSITY IBN KHALDUN BOGOR IN 2017
MUHAMAD ALVIANSYAH
xxiii + 145 pages + 49 tables + 20 pictures + 9 appendixes
Fire is a very undesirable things that can cause distress and disaster. Fire
may result in fatalities, material damages, loss of jibs and other indirect losses.
There are several things that could potentially a fire, the electrical short circuit, the
kitchen equipment, and due to human negligence. Fire cases occurred at several
universities, Faculty of Engineering University of Indonesia in 2001, Faculty of
Social and Political Sciences in 2014, University of Riau in 2010, and Stie Perbanas
in 2006.
This studi used descriptive quantitative methods, then the results are
compared with some standards as Permen PU No. 26 No.26/PRT/M/2008, the
Indonesian National Standard (SNI) and international standard as NFPA. This
studi used primary data with observation of field and documentation.
Based on the results of the assessment has been done, the fulfillment of the
overall active protection means in Bogor UIKA Kahfie H.E.M Building amounted
to 3.12% (or less), meaning that means installed but some elements do not meet the
requirements in accordance with applicable regulations. Then the results of the
assessment on the level of fulfillment of the overall life-saving tool in building
Kahfie UIKA H.E.M Bogor amounted to 20.38% (or less), meaning that means
installed but some elements do not meet the requirements in accordance with
applicable regulations.
The final conclusion of this study is the active protection means and means
lifesaving in Bogor UIKA Kahfie H.E.M Building categorized still less because
there are still some facilities not installed and unmet all in accordance with the
regulations referred to as standard. Advice can be given is the university or faculty
should immediately provide a means of active protection and life-saving facilities
which do not meet the requirements in accordance with applicable regulations.
Besides maintenance needs to be done regularly to active protection system and
lifesaving already installed is always in good condition and ready for use at any
time.
Keywords: Level of Compliance, Active Protection System, Life Saving
Reading Materials: 2 books, 6 skripsi, 10 journals, 1981 - 2016