Abstak
Analisis Dampak Lalu Lintas atau Andalalin Pembangunan Skybrige
Bojong Gede Di area bojong gede terjadi macet dikarenakan kurang panjangnya
pintu keluar stasiun yang menunjang disaat jam keberangkatan dan kedatangan
penumpang. Lalu untuk diluar Stasiun Bojong Gede, kemacetan disebabkan oleh
begitu banyak angkutan umum yang parkir secara tidak teratur, parkir juga berhenti
sembarangan, Selain itu, ada banyak para pedagang kaki lima yang berjualan dibahu
jalan, hal itu menyebabkan orang yang keluar dan masuk dari Stasiun Bojong Gede
mengalami hambatan. Dengan penelitian ini lebih di fokuskan untuk membahas
dampak lalu lintas serta mengoptimalkan kinerja lalulintas secara keseluruhan.
Diharapkan mengciptakan rasa nyaman dan minat yang tinggi oleh masyarakat yg
luas untuk menggunakan fasilitas umum di stasiun Bojong Gede. Pemerintah dalam
hal ini Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) telah membuat rencana
pembangunan jembatan pejalan kaki (Skybridge) yang mampu menghubungkan
antara stasiun dan terminal Bojong Gede guna mengatasi kemacetan dan
kesemerawutan tersebut, yang akan direncanakan untuk dibangun pada tahun 2022.
Lalu pembebasan lahan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. Diharapkan dengan
adanya pembagungan Skybridge tersebut, penumpang kereta api bisa langsung ke
terminal untuk beralih moda angkutan, agar tidak mengganggu jalan utama di area
Stasiun Bojong Gede. Jadi perlu melakukan pemilihan struktur yang tepat untuk
konstruksi Skybridge yang akan menghubungkan Stasiun dan Terminal Bojong
Gede juga turut memperhatikan dampak terhadap lalu lintas di sekitarnya. Dalam
melakukan Penyusunan Andalalin Pembangunan Skybrige Bojong Gede digunakan
beberapa peraturan perundang-undangan untuk menjadi acuan hukum antara lain
Peraturan Menteri Perhubungan no 17 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Analisis Dampak lalu Lintas.
Kata Kunci: Analisis dampak lalu lintas pembangunan skybrige, skybrige,
andalalin,