Abstak
ANALISIS TITIK KEMACETAN KOTA TANGERANG (Studi Kasus:
Kecamatan Karawaci) Masalah kemacetan lalu-lintas sering kali terjadi pada
kawasan yang memiliki intensitas kegiatan, penggunaan lahan serta jumlah
penduduk yang sangat tinggi. Kota Tangerang merupakan Kota yang memiliki
kepadatan yang besar dengan mobilitas penduduk tinggi. Angka pertumbuhan lalu
lintas di Kota Tangerang khususnya di Kecamatan Karawaci yang terus meningkat
dari tahun ke tahun tidak sebanding dengan angka pertumbuhan dan peningkatan
kapasitas jalan,
membuat kota yang luas wilayahnya 15,54 km2. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengidentifikasi, mengevaluasi kondisi kinerja lalu lintas di
titik kemacetan yang sudah diidentifikasi dan menganalisis penyebab lokasi
kemacetan yang ada di Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang. Lokasi yang dipilih
untuk melakukan penelitian adalah ruas dan simpang jalan di Kecamatan Karawaci
Kota Tangerang, metode yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif, dengan pendekatan Level of Service sehingga
dapat melihat tingkat pelayanan jalan dan pergerakan alih gerak lalu lintas kawasan
Kecamatan Karawaci. Hasil penelitian menunjukan bahwa didapatkan 1 titik ruas
jalan dengan skala prioritas atau mendapatkan skor terburuk dalam faktor tingkat
pelayanan dan derajat kejenuhan, meliputi = ruas Jalan Moh Toha 2 (Area Terminal
Pasar Baru) dengan nilai Ds sebesar 1,03 dengan kategori tingkat pelayanan F.
Adapun 5 titik simpang jalan dengan skala prioritas atau mendapatkan skor terburuk
dalam faktor tingkat pelayanan dan derajat kejenuhan meliputi: Simpang Jalan
Galeong dengan nilai Ds sebesar 0,99 dengan kategori tingkat pelayanan E,
Simpang Jl. Merdeka - Jalan Imam Bonjol dengan nilai Ds sebesar 0,97 dengan
tingkat pelayanan E, Simpang Jl. Cimone Raya - Proklamasi dengan nilai Ds
sebesar 1,00 dengan tingkat pelayanan F, Simpang Jl. Teku Umar - Jalan Imam
Bonjol dengan nilai Ds sebesar 1,22 dengan kategori tingkat pelayanan F, dan
Simpang Jalan Sanggego Bayur - Jalan Raya Karet Kotabumi - Jalan Raden
Kasman dengan nilai Ds sebesar 0,95 dengan kategori tingkat pelayanan E.
Kecepatan rata-rata kendaraan pada jam puncak/ jam sibuk yang menyebabkan
pelambatan lalulintas di Kota Tangerang, dimana kecepatan kendaraan pada jam
sibuk pagi 16.15 km/jam, pada jam sibuk siang 18.31 km/jam, dan pada jam sibuk
sore 16.83 km/jam. Permasalahan yang terjadi pada ruas jalan salah satunya akses
masuk keluar pusat kegiatan, pengeteman/naik-turun angkutan umum, merging
arus lalu lintas, aktifitas pejalan kaki, penyempitan jalan di bawah jembatan rel
kereta api, dan PKL. Permasalahan yang terjadi pada simpang tak bersinyal jalan
salah satunya adalah over capacity, pengeteman/naik-turun angkutan umum,
aktifitas pejalan kaki, geometrik simpang, pengendalian simpang/APILL, dan akses
masuk keluar pusat kegiatan.
Kata Kunci: Kemacetan, Tangerang, lalu lintas, ruas dan simpang