Kementerian Kesehatan menginisiasi transformasi layanan kesehatan
primer dengan pendekatan siklus hidup dan penguatan Posyandu sebagai pusat
pelayanan promotif dan preventif yang terintegrasi di tingkat desa/kelurahan,
namun implementasinya di Puskesmas Sempur masih menghadapi berbagai
kendala sumber daya manusia, sarana prasarana, dan partisipasi masyarakat
sehingga perlu perhatian lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
implementasi konsep siklus hidup dalam pelayanan Posyandu di Puskesmas
Sempur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan
pendekatan Rapid Assessment Procedure. Data dikumpulkan melalui wawancara
mendalam dan observasi, kemudian dianalisis menggunakan metode analisis isi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Posyandu Siklus Hidup
di wilayah kerja Puskesmas Sempur belum sepenuhnya sesuai dengan standar
pelayanan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Kendala utama meliputi
keterbatasan sumber daya manusia dan sarana-prasarana yang belum memadai.
Meskipun demikian, Puskesmas dan kader Posyandu terus berupaya melakukan
perbaikan secara bertahap agar pelaksanaan Posyandu mendekati standar ideal.
Pelaksanaan lima langkah dasar pelayanan Posyandu sudah sesuai panduan, namun
pencapain sasaran remaja masih terkendala oleh jadwal sekolah. Penelitian ini
merekomendasikan peningkatan kualitas SDM dan fasilitas pendukung untuk
optimalisasi pelayanan Posyandu Siklus Hidup.
Kata Kunci : Implementasi, Pelayanan Kesehatan, Posyandu Siklus Hidup,
Puskesmas
Bahan bacaan : 20 Buku, 18 Jurnal, 7 Peraturan (1996-2025)