Abstak
Nila Mayang Sari 211105010365
Minat belajar merupakan faktor penting dalam keberhasilan pembelajaran,
khususnya dalam Pendidikan Agama Islam (PAI). Namun, kenyataannya minat
belajar siswa PAI masih tergolong rendah, sebagaimana terlihat di kelas XI SMAN
10 Kota Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peningkatan minat
belajar PAI siswa yang menggunakan metode konvensional sebagai alat evaluasi,
(2) peningkatan minat belajar PAI siswa yang menggunakan aplikasi Kahoot, dan
(3) perbedaan signifikan antara keduanya. Metode penelitian yang digunakan
adalah quasi eksperimen. Sampel terdiri dari dua kelas XI, masing-masing
berjumlah 30 siswa sebagai kelompok kontrol dan eksperimen. Hasil uji prasyarat
menunjukkan data berdistribusi normal dan homogen. Pada kelompok kontrol, rata
rata minat belajar meningkat dari 59 menjadi 64 (8,3%), sedangkan pada kelompok
eksperimen meningkat dari 61 menjadi 73 (20%). Uji N-Gain Score menunjukkan
peningkatan rata-rata sebesar 67% pada kelompok eksperimen dan hanya 25% pada
kelompok kontrol. Uji Independent Sample T-Test menghasilkan nilai signifikansi
0,003 (< 0,05), menandakan terdapat perbedaan signifikan antara kedua kelompok.
Implikasi dari temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi Kahoot sebagai
alat evaluasi mampu meningkatkan minat belajar siswa secara signifikan dibanding
metode konvensional, sehingga layak diterapkan sebagai strategi evaluasi
pembelajaran PAI yang inovatif dan menyenangkan. Oleh karena itu, guru
disarankan menggunakan Kahoot untuk menciptakan suasana belajar yang lebih
interaktif, sekolah perlu mendukung penggunaan teknologi melalui pelatihan dan
sarana memadai, siswa diharapkan aktif memanfaatkan media ini secara optimal,
dan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan studi serupa pada jenjang atau mata
pelajaran lain serta menambahkan variabel baru untuk memperkaya temuan.
Kata Kunci: Minat Belajar, Pendidikan Agama Islam, Kahoot, Evaluasi Belajar,
Quasi Eksperimen.