Penentuan harga pokok produksi menjadi hal yang sangat penting untuk sebuah
bidang usaha. Hal ini berkaitan dengan perolehan laba, efisiensi biaya produksi
maupun bahan baku. Activity Based Costing (ABC) adalah metode yang lebih
efektif digunakan untuk menentukan HPP karena metode ini lebih menekankan
pembebanan biaya-biaya terhadap proses produksi yang lebih terperinci. Tujuan
penelitian kali ini untuk menganalisis perbandingan HPP BENS QURBAN yang
ditetapkan oleh PT. Tripta Abyapta Sentosa dengan HPP yang dihitung
menggunakan metode Activity Based Costing (ABC). Metode penelitian yang
digunakan adalah deskriptif kualitatif. Dengan diawali penelusuran aktivitas dan
biaya aktivitas selama produksi lalu dilanjutkan dengan pengelompokan ke masing – masing tingkatan aktivitas yang selanjutnya dilakukan perhitungan biaya
Overhead pabrik dengan metode ABC yang akan dibebankan pada produk
berdasarkan cost driver yang sudah ditentukan. HPP yang ditetapkan oleh
perusahaan dengan menggunakan metode tradisional menghasilkan 1 HPP untuk 3
produk yang berbeda hal ini dikarenakan perhitungan dengan metode tradisional
hanya menggunakan satu cost driver saja atau membebankan biaya Overhead
pabrik secara keseluruhan ke semua unit produksi selama periode qurban. Hal ini
menimbulkan kurang akuratnya HPP yang diterapkan, terlebih 3 produk dengan
HPP yang sama adalah produk yang memiliki nilai yang tak sama. Hasil penelitian
menunjukan untuk produk Delivery HPP dengan metode ABC lebih rendah dari
perhitungan perusahaan atau undercosting. Sementara untuk produk Titip Sembelih
dan Praktis HPP dengan metode ABC lebih tinggi dari HPP metode tradisional atau
overcosting. Perbedaan perhitungan HPP ini terjadi karena pada metode ABC
perhitungan biaya Overhead pabrik hanya membebankan biaya aktivitas kepada
produk yang mengkonsumsi biaya tersebut saja. Perusahaan perlu
mempertimbangkan perhitungan HPP menggunakan metode Activity Based
Costing (ABC) dikarenakan pembebanan biaya aktivitasnya lebih terperinci pada
setiap produknya.
Kata kunci : Harga Pokok Produksi, Activity Based Costing, Biaya Overhead
Pabrik, Cost Driver