Abdul Basit, Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya kesenjangan, yaitu
dalam menegakan aturan pesantren yang diantaranya adalah melaksanakan shalat
wajib secara berjamaah. Judul penelitian ini yaitu Intensitas santri mengikuti
pengajian Kitab Sulamuttaufiq Bab Shalat hubungannya dengan Pelaksanaan
shalat berjamaah. Salah satu upaya kongkritnya ialah pelaksanaan pengajian Kitab
Sulamun Taufiq. Namun di sisi lain, setelah diamati masih terdapat santri yang
masih jarang untuk melaksanakan shalat berjamaah. Oleh karena itu muncul
beberapa persoalan yaitu bagaimana pemahaman Kitab Sulamuttaufiq Bab Shalat,
bagaimana pelaksanaan santri shalat berjamaah dan bagaimana pula hubungan
pemahaman Kitab Sulamun Taufiq Bab Shalat dengan pelaksanaan santri shalat
berjamaah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara intensitas
santri mengikuti pengajian Kitab Sulamuttaufiq Bab Shalat dengan pelaksanaan
shalat berjamaah mereka.
Penelitian ini berdasarkan pada pemikiran teoritis bahwa pelaksanaan shalat
berjamaah santri di pesantren dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu
faktornya adalah intensitas santri mengikuti pengajian Kitab Sulamuttaufiq Bab
Shalat. Berdasarkan pemikiran tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah semakin tinggi intensitas santri mengikuti pengajian Kitab
Sulamuttaufiq Bab Shalat, diduga akan semakin baik pula pelaksanan shalat
berjamaah, begitu pun sebaliknya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif yaitu
suatu metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang terjadi dan masih
berlangsung hingga sekarang. Proses pengumpulan datanya menggunakan tekhnik
observasi, wawancara, angket, dan studi kepustakaan. Kemudian analisis datanya
dilakukan dengan dua pendekatan yaitu analisis parsial dan korelasioner.
Hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa intensitas santri mengikuti
pengajian Kitab Sulamuttaufiq Bab Shalat (variabel X) termasuk pada kategori
cukup sebab menghsilkan angka rata-rata 3,19. Sementara realitas pelaksanaan
shalat berjamaah (variabel Y) termasuk pada kategori tinggi sebab mendapat
angka rata-rata 3,57. Adapun realitas hubungan antara kedua variabel tersebut
menunjukan pengaruh yang sedang, adapun koefisiennya sebesar 0,63. Hasil uji
hipotesis menunjukan bahwa t hitung (4,97) lebih besar dari t tabel (1,69). Hal ini
berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut.
Sedangkan pengaruh variabel X terhadap variabel Y sebesar 12?n 88% lagi
dipengaruhi oleh faktor lain.
Kata kunci : Intensitas, Pengajian, kitab Sulamuttaufiq, Pelaksanaan Sholat
Bejama’ah.